Letter of Motivation
Saya Ferdi Arrahman. Saya berasal dari Muaraenim, Sumatera Selatan. Saya
mempunyai keluarga dari keturunan yang baik. Saya mempunyai seorang kakak yang
sedang kuliah yang sama jogja dan seorang adik yang sedang sekolah di jenjang
SMA. Saat ini saya sedang kuliah jurusan Teknik Mesin. Sejak berada di SMP saya
sudah menginginkan kuliah di jurusan tersebut. Saya tidak terlalu memikirkan
kampus mana yang harus saya genggam untuk pengambilan jurusan tersebut. Yang
pasti saya meminta kepada orang tua saya bahwasannya saya ingin kuliah di
Yogyakarta. Dan sekarang saya telah berada di Universitas Islam Indonesia yang
saya rasa itu adalah kampus yang sejuk karena terletak di daerah dekat kaki
gunung. Belajar di sana pun jadi nyaman dan aman.
Ada sesuatu yang berbeda dalam pola hidup masyarakat
Yogyakarta dan Muaraenim. Saya merasakan hal itu ketika sampai di sini. Hal ini
menarik bagi saya untuk mempelajari pola hidup dan berbagai budaya masyarakat
yang ada di sini. Cara bergaul, belanja, berdagang itulah beberapa contoh hal
yang saya rasakan. Disaat kuliah, saya memiliki banyak teman. Baik itu yang
sibuk, selo ataupun yang sok-sokan sibuk. Ada banyak sekali
profil-profil mahasiswa di kampus ini. Ada juga mahasiswa yang sering ke luar-masuk
negeri ini. Saya juga mulai tertarik dengan hal seperti ini. Ada apa di luar
negeri sana ? Pertanyaan ini membuat saya ikut dalam mencari kesempatan pergi
ke luar. Tapi bagi saya pergi keluar negeri tanpa ilmu bahasa yang di gunakan
seperti hanya kekosongan saja. Saya berfikir apakah kemampuan berbahasa inggris
saya sudah cukup atau belum. Kemudian saya mengenal sebuah komunitas dimana
komunitas itu bergerak di bidang peningkatan skill berbahasa asing. Lalu saya bergabung dengan komunitas itu dan
juga saya memiliki banyak teman baru. Di sana saya jadikan sebagai tempat
menimba ilmu bagaimana berbicara dalam bahasa inggris. Ternyata di sana ada
beberapa teman saya yang sebelumnya sudah bergabung dengan komuntas
tersebut.Lalu kami bercerita mengapa kami ada di komunitas yang sama. Berbagai
macam tujuan yang saya pahami dari mereka semua mengapa berada di komunitas
tersebut. Berada di komunitas tersebut membuat saya banyak mendapatkan berbagai
informasi terkait pengalaman teman-teman yang sudah pernah keluar negeri. Saya
pun tertarik dan ingin mencoba. European Summer Program (ESP) salah satu
kesempatan saya untuk mencoba keluar negeri. Mereka memiliki 4 program, yaitu :
- Art, Social
Science and Business ;
- Science and Engineering ;
- “French only”
- Graduate Law
Diantara keempat program tersebut sudah pasti saya memilih program nomor
dua. Jika di lihat dari latar belakang akademik saya nomor empat adalah yang
paling cocok. Di sana mahasiswa akan kuliah dalam bahasa inggris selama 80 jam
dengan topik tertentu misalnya pembangunan yang berkelanjutan dan energi yang
terbarukan. Jadi saya pastikan bahwa skill
berbahasa inggris saya mumpuni dan tentu saja saya memiliki tujuan tersendiri
mengapa saya ingin mencoba program tersebut, pergi ke Lille-Prancis.
Mempelajari kebiasaan dari budaya yang baik-baik merupakan tujuan utama saya
mengapa saya harus ikut dalam program ini. Disiplin, rajin beribadah, membuang
sampah pada tempatnya merupakan salah satu dari sekian banyak kebiasaan yang
akan membudaya pada diri mereka masing-masing. Dari semua itu barulah dikaitkan
hubungannya dengan pendidikan akademik saya, teknik mesin. Memiliki sesuatu
yang baik lalu membudaya pada diri masing-masing akan membuat segala hal yang
saya kerjakan menjadi lebih terasa nikmatnya. Saya meyakini hal itu dan akan
saya amalkan kepada orang-orang yang mendengarkan.
Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia adalah
jurusan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Berada di jurusan teknik mesin
juga mengharuskan saya untuk mempelajari segala hal yang berkaitan dengan
Teknik Mesin. Memiliki tujuan utama keluar negeri bukan berarti saya harus
mengenyampingkan materi terkait pelajaran teknik mesin. Jadi pada kesempatan kali
ini dengan mengambil program "Science and Engineering" merupakan
sebuah tindakan sekaligus mendapatkan ilmu terkait pelajaran teknik mesin. Maka
dari itu saya sangat bersyukur mengikuti program ini karena sebagian biaya akan
saya dapatkan dengan gratis. Saya tidak bisa pergi keluar negeri jika semua
biaya di tanggung sendiri karena saya bukan orang yang berasal dari sebuah keluarga
yang kaya. Juga saya tahu bahwa pergi keluar negeri bukanlah hal yang harus
saya lakukan. Masih banyak tempat yang belum saya kunjungi di negeri sendiri,
Indonesia. Masih banyak tempat yang memiliki masyarakat baik di dalamnya.
Tetapi tidaklah salah jika saya mencoba pergi ke Lille-Prancis untuk
mendapatkan pengalaman dan lalu berbagi pengalaman. Semua hal di atas tidak
cukup menghentikan saya dari mencoba. Ini akan menjadi pengalaman baru saya
dalam masa muda ini, yaitu pergi ke Lille-Prancis. Jadi saya serius dan tak
akan menyia-nyiakan kesempatan kali ini.